Cerpen
Sekolah Sederhana Tapi tercinta
(Ayu Minarti)
Di suatu masa, kata orang-orang pada saat itu berada
pada era globalisasi. Hidup seorang gadis desa dari keluarga sederhana, tetapi
gadis ini terhitung anak yang nakal juga karena dia tanpa sepengetahuan orang
tua nya sering buat keributan
disekolahnya.
Setelah lulus dari Sekolah Dasar(SD)nya gadis ini
berminat melanjutkan sekolahnya. Pokoknya bu saya mau tetap sekolah kata gadis
itu,iya,kamu memang akan tetap melanjutkan sekolah tapi di sini saja sahut ibu
karena kebetulan di desa itu baru dibangun Sekolah Menengah Pertama(SMP).
Aduuuh bu tidak mau, aku mau sekolah dikota saja. Jangan kata bapaknya, aduhh
pak tolong aku janji tidak akan nakal
pak .
Setelah beberapa hari bapaknya memberikan keputusan,
gadis ini di ijinkan melanjutkan sekolahnya ke kota tapi dengan syarat dia
harus masuk ke Madrasah jangan kesekolah umum dan jangan mengikuti trend orang
di kota cukup seadanya saja, yang paling
penting harus tetap sekolah bagaimana pun keadaannya.
Awalnya gadis ini keberatan tapi setelah
dipikir-pikir gadis ini dari pada sekolah di kampung tidak mendapat pengalaman baru,
yaaa sudah lah gadis ini menyetujui keputusan bapaknya. Gadis ini mencoba
mendaftar ke Madrasah yang cukup terkenal di kotanya setelah mengukuti
bermacam-macam tes ternyata gadis ini tidak lulus tes memasuki Madrasah itu.
Yang lebih parahnya lagi pendaftaran disekolah lain sudah tutup.
Pupuslah sudah harapan gadis kampung ini dan dia
mulai pasrah “Terserah saja lah saya sekolah dimana,mau dikampung mau dikota
yang penting aku mau tetap sekolah” kata gadis itu pada ibunya. Selang beberapa
waktu dia teringat sepupu nya yang dulu pernah sekolah di Madrasah juga, yaaa
memang lah madrasahnya itu tidak terkenal dan swasta. Dia berpikir sepertinya
boleh juga itu madrasah yang penting itu tempat nya di kota.
Ke esokan harinya pagi-pagi sekali dia bilang pada ibunya
“bu saya mau sekolah di Madrasah tempat Ka Lia dulu( sepupunya), Ooo iya coba
aja kalau masih bisa kata ibu. Mendengar kata ibu seperti itu dia langsung
berangkat menuju Madrasah itu dengan sepeda butut nya, dengan semangat yang
menggebu-gebu dia mengayuh sepedanya hingga sampai di Madrasah yang ditujunya .
Sesampainya disana terlihat banyak sekali orang yang
seumuran dengan dia sedang bergerombol di suatu dinding. Orang-orang itu sedang
apa yaa, pikir gadis kampung itu sembil dia mendekati kerumunan orang-orang
itu, ternyata itu pengumuman kelulusan memasuki Madrasah itu. Huuuuumzzz raut
wajah gadis kampung itu terlihat lesu karena gadis kampung merasa putus asa,
orang-orang sudah pengumuman sedangkan dia belum mendaftar...Gadis itu diam
sambil berpikir ini adalaah Madrasah harapan satu-satunya saya harus tetap
perjuangkan siapa tahu masih bisa saya daftar.
Gadis kampung ini menuju ruang guru-guru sambil
memasang raut muka yang lesu dan bingung sambil membawa map yang berisi ijazah
dan berkas lainnya. Tok tok tok assalamualaikum kata gadis kampung,
Wa’alaikumsalam, masuk !! sahut guru-guru
yang ada didalam, masuklah dia kedalam kantor dia berdiri terlihat
bingung dia harus kemana, seorang bapak guru menghamipiri dia, ada apa nak ada
yang bisa kami bantu?
Emm,begini pak saya mau daftar kesekolah ini masih
bisa?? Silahkan duduk dulu nak,saya diajak ke ruang tamu kantor itu,Tapi ini sudah tutup
nak pendaftarannya !! sahut bapk itu. gadis itu terdiam sambil menundukkan
kepalanya. Kamu sudah tahu persyaratan masuk sini? Kata bapak itu.Sudah pak nih
pak sambil memberikan map berwarna pink kepada bapak itu. Tunggu sebentar yaa
nak, bapak itu pergi kedalam dengan
membawa map itu. Beberapa waktu kemudian bapak itu datang keembali membawa kain
bewarna biru tua dan putih.
Gadis ini tetap diam, sesampainya bapak itu didepan
tampat duduk dia,bappak itu memberikan kain itu pada nya,gaddis ini semakin
bingung untuk apa ini pak, ini adalah kain baju dan rok untuk kamu. Kamu kami
terima disini, kami memberikan kesempatan kepada kamu karena sepertinya kamu
ini benar-benar mau masuk kesini, sampai-sampai kamu berani masuk kedalam
kantor ini sendiri. Benar kah pak
Alhamdulillah terimakasih sekali pak atas kesempatan yang bapak berikan, tapiii
kenapa saya di beri kain ini pak?? Ini kain diberikan kepada siswa-siswi yang
masuk kesekolah ini. Ooo begitu yaa pakk sayaa kira saya ajaa yang diberi..heee
bapak dan guru-guru yang lain itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak kampung itu.
Terimakasih pak atas kesempatan dan kain yang
diberikan bapak, gadis ini sambil bersalaman dan mencium tangan bapaka itu, dia
juga bersalaman dengan semua dewan guru yang ada didalam ruangan, setelah itu
dia keluar dari ruangan dengan raut
wajah yang bahagia.
Gadis kampung ini menjalani hari-harinya disekolah
dengan penuh semangat, dia berjanji pada dirinya dia akan merubah tingkah
lakunya waktu di Sekolah Dasar dulu akan menjadi lebih baik lagi karena baginyaa mendapatkan
sekolah Madrasah yang sekaraang itu
sangat susah walaaupun sekolahnya itu bukan sekolah yang terkenal,bukan pula
sekolah yang megah melainkan sekolah
yang banyak diremehkan orang. Tapi gadis kampung itu merasa itu adalah sekolah
terindah yang pernah dia dapatkan.
Disana gadis itu banyak mulai mendapatkan berbagai
prestasi yang mendorong dia menjadi orang yang merasa lebih berarti,
mendapatkan ilmu agama yang bisa dijadikannya pegangan dasar bagi dirinya,
kasih sayang dari guru-gurunya, keakraban dari teman-temanya, sehingga
mengantarkan dia pada sekolah dan perguruan tinggi yang lebih baik, dia merasa
sekolah swasta yang diremehkan orang itu banyak berjasa terhadap dirinya,
karena disanalah dia mulai membangun pemikirannya.membangun cita-citanya, dan
menumbuhkan motivasinya.
ketika perpisah disekolah itu tiba Pelukan hangat
dari ibu-ibu guru tercintanya sambil membisikkan kata-kata “jangan bersedih anak
ku” padahal air mata ibu gurunya itu pun tetap berurai. Bagi gadis itu sekolah
itulah sekolah yang penuh cinta dan kasih sayang dari guru-gurunya mengajarkan
nya dengan ramah yang membuat siswa-dan
siswi merasa bukan diajar tapi di bimbing.
Hingga sekarang pun gadis ini masih sering
bersilaturrahmi kesekolah itu, dan setelah beberapa tahun dia meninggalkan
sekolah itu guru-guru disana masih ingat dan masih mengenalnya. Gadis itu
berpesan pada adik-adik yang sedang bersekolah disana, kalian jangan berkecil
hati sekolah yang sering diremehkan ini, tapi kalian haruslah berbanggga
bersekolah disini karena dibimbing oleh
guru-guru ramah dan bagi saya luar biasa. Buktikan pada orang-orang di luar
sana bahwa sekolah kita juga bisa
seperti sekolah mereka.
Jangan pernah minder atau malu dengan asal sekolah
kita,karena dari mana pun kita, kita
punya tujuan sama yaitu ilmu dan pengetahuan. kata gadis itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar