My Friend

Kamis, 08 Mei 2014

Cerpen 21 maret 2014



Cerpen
Sekolah Sederhana Tapi tercinta
(Ayu Minarti)

Di suatu masa, kata orang-orang pada saat itu berada pada era globalisasi. Hidup seorang gadis desa dari keluarga sederhana, tetapi gadis ini terhitung anak yang nakal juga karena dia tanpa sepengetahuan orang tua nya sering buat keributan  disekolahnya.
Setelah lulus dari Sekolah Dasar(SD)nya gadis ini berminat melanjutkan sekolahnya. Pokoknya bu saya mau tetap sekolah kata gadis itu,iya,kamu memang akan tetap melanjutkan sekolah tapi di sini saja sahut ibu karena kebetulan di desa itu baru dibangun Sekolah Menengah Pertama(SMP). Aduuuh bu tidak mau, aku mau sekolah dikota saja. Jangan kata bapaknya, aduhh pak tolong aku janji tidak akan  nakal pak .
Setelah beberapa hari bapaknya memberikan keputusan, gadis ini di ijinkan melanjutkan sekolahnya ke kota tapi dengan syarat dia harus masuk ke Madrasah jangan kesekolah umum dan jangan mengikuti trend orang di kota cukup seadanya saja,  yang paling penting harus tetap sekolah bagaimana pun keadaannya.
Awalnya gadis ini keberatan tapi setelah dipikir-pikir gadis ini dari pada sekolah di kampung tidak mendapat pengalaman baru, yaaa sudah lah gadis ini menyetujui keputusan bapaknya. Gadis ini mencoba mendaftar ke Madrasah yang cukup terkenal di kotanya setelah mengukuti bermacam-macam tes ternyata gadis ini tidak lulus tes memasuki Madrasah itu. Yang lebih parahnya lagi pendaftaran disekolah lain sudah tutup.
Pupuslah sudah harapan gadis kampung ini dan dia mulai pasrah “Terserah saja lah saya sekolah dimana,mau dikampung mau dikota yang penting aku mau tetap sekolah” kata gadis itu pada ibunya. Selang beberapa waktu dia teringat sepupu nya yang dulu pernah sekolah di Madrasah juga, yaaa memang lah madrasahnya itu tidak terkenal dan swasta. Dia berpikir sepertinya boleh juga itu madrasah yang penting itu tempat nya di kota.
Ke esokan harinya pagi-pagi sekali dia bilang pada ibunya “bu saya mau sekolah di Madrasah tempat Ka Lia dulu( sepupunya), Ooo iya coba aja kalau masih bisa kata ibu. Mendengar kata ibu seperti itu dia langsung berangkat menuju Madrasah itu dengan sepeda butut nya, dengan semangat yang menggebu-gebu dia mengayuh sepedanya hingga sampai di Madrasah yang  ditujunya .
Sesampainya disana terlihat banyak sekali orang yang seumuran dengan dia sedang bergerombol di suatu dinding. Orang-orang itu sedang apa yaa, pikir gadis kampung itu sembil dia mendekati kerumunan orang-orang itu, ternyata itu pengumuman kelulusan memasuki Madrasah itu. Huuuuumzzz raut wajah gadis kampung itu terlihat lesu karena gadis kampung merasa putus asa, orang-orang sudah pengumuman sedangkan dia belum mendaftar...Gadis itu diam sambil berpikir ini adalaah Madrasah harapan satu-satunya saya harus tetap perjuangkan siapa tahu masih bisa saya daftar.
Gadis kampung ini menuju ruang guru-guru sambil memasang raut muka yang lesu dan bingung sambil membawa map yang berisi ijazah dan berkas lainnya. Tok tok tok assalamualaikum kata gadis kampung, Wa’alaikumsalam, masuk !! sahut guru-guru  yang ada didalam, masuklah dia kedalam kantor dia berdiri terlihat bingung dia harus kemana, seorang bapak guru menghamipiri dia, ada apa nak ada yang bisa kami bantu?
Emm,begini pak saya mau daftar kesekolah ini masih bisa?? Silahkan duduk dulu nak,saya diajak ke ruang tamu kantor itu,Tapi ini sudah tutup nak pendaftarannya !! sahut bapk itu.  gadis itu terdiam sambil menundukkan kepalanya. Kamu sudah tahu persyaratan masuk sini? Kata bapak itu.Sudah pak nih pak sambil memberikan map berwarna pink kepada bapak itu. Tunggu sebentar yaa nak, bapak itu pergi  kedalam dengan membawa map itu. Beberapa waktu kemudian bapak itu datang keembali membawa kain bewarna biru tua dan putih.
Gadis ini tetap diam, sesampainya bapak itu didepan tampat duduk dia,bappak itu memberikan kain itu pada nya,gaddis ini semakin bingung untuk apa ini pak, ini adalah kain baju dan rok untuk kamu. Kamu kami terima disini, kami memberikan kesempatan kepada kamu karena sepertinya kamu ini benar-benar mau masuk kesini, sampai-sampai kamu berani masuk kedalam kantor ini  sendiri. Benar kah pak Alhamdulillah terimakasih sekali pak atas kesempatan yang bapak berikan, tapiii kenapa saya di beri kain ini pak?? Ini kain diberikan kepada siswa-siswi yang masuk kesekolah ini. Ooo begitu yaa pakk sayaa kira saya ajaa yang diberi..heee bapak dan guru-guru yang lain itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya  melihat tingkah laku anak kampung itu.
Terimakasih pak atas kesempatan dan kain yang diberikan bapak, gadis ini sambil bersalaman dan mencium tangan bapaka itu, dia juga bersalaman dengan semua dewan guru yang ada didalam ruangan, setelah itu dia keluar dari  ruangan dengan raut wajah yang bahagia.
Gadis kampung ini menjalani hari-harinya disekolah dengan penuh semangat, dia berjanji pada dirinya dia akan merubah tingkah lakunya waktu di Sekolah Dasar dulu akan menjadi  lebih baik lagi karena baginyaa mendapatkan sekolah Madrasah yang sekaraang  itu sangat susah walaaupun sekolahnya itu bukan sekolah yang terkenal,bukan pula sekolah yang megah  melainkan sekolah yang banyak diremehkan orang. Tapi gadis kampung itu merasa itu adalah sekolah terindah yang pernah dia dapatkan.
Disana gadis itu banyak mulai mendapatkan berbagai prestasi yang mendorong dia menjadi orang yang merasa lebih berarti, mendapatkan ilmu agama yang bisa dijadikannya pegangan dasar bagi dirinya, kasih sayang dari guru-gurunya, keakraban dari teman-temanya, sehingga mengantarkan dia pada sekolah dan perguruan tinggi yang lebih baik, dia merasa sekolah swasta yang diremehkan orang itu banyak berjasa terhadap dirinya, karena disanalah dia mulai membangun pemikirannya.membangun cita-citanya, dan menumbuhkan motivasinya.
ketika perpisah disekolah itu tiba Pelukan hangat dari ibu-ibu guru tercintanya sambil membisikkan kata-kata “jangan bersedih anak ku” padahal air mata ibu gurunya itu pun tetap berurai. Bagi gadis itu sekolah itulah sekolah yang penuh cinta dan kasih sayang dari guru-gurunya mengajarkan nya dengan ramah yang membuat siswa-dan  siswi merasa bukan diajar tapi di bimbing.
Hingga sekarang pun gadis ini masih sering bersilaturrahmi kesekolah itu, dan setelah beberapa tahun dia meninggalkan sekolah itu guru-guru disana masih ingat dan masih mengenalnya. Gadis itu berpesan pada adik-adik yang sedang bersekolah disana, kalian jangan berkecil hati sekolah yang sering diremehkan ini, tapi kalian haruslah berbanggga bersekolah disini  karena dibimbing oleh guru-guru ramah dan bagi saya luar biasa. Buktikan pada orang-orang di luar sana bahwa sekolah kita juga  bisa seperti sekolah mereka.
Jangan pernah minder atau malu dengan asal sekolah kita,karena dari mana pun kita, kita  punya tujuan sama yaitu ilmu dan pengetahuan. kata gadis itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar