Hakikat
Belajar
Belajar
merupakan aktivitas yang disengaja dan
dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan
belajar yang tadinya anak tidak mampu melakuka sesuatu menjadi mampu
melakukannya atau anak yang tidak terampil menjadi terampil.
Belajar
menuru Gagne (1984), adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian diatas ada tiga usur
pokok dalam belajar yaitu: (1) Proses, (2) Perubahan perilaku dan (3)
pengalaman.
1. Proses
Belajar
adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang
akan dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaan aktif. Guru tidak dapat mengamati
proses berpikir siswa melainkan dirasakan oleh siswa itu sendiri. Guru hanya
mampu melihat kegiatan siswa sebagai akibat dari adanya pikiran dan perasaan
yang aktif seperti siswa bertanya,
menanggapi, menjawab pertanyaan guru, diskusi, memecahkan masalah, melaporka
hasil kerja, membuat rangkuman dan sebagainya.
Belajar
tidak hanya dilakukan dengan medengarkan penjelasan guru saja, karena belajar
dapat dilakukan siswa dengan berbagai macam cara dan kegiatan, asal terjadi
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Misalnya denga mengamati
demonstrasi guru, mencoba sendiri, mendiskusikan dengan teman, melakukan
eksperimen, memecahkan persoalan, mengerjakan soal, membaca sendiri dll.
2. Perubahan
Perilaku
Hasil
belajar akan tampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang
yang belajar akan mengalami peribahan perilaku sebagai akibat dari kegiatan
belajarnya. Perubahan perilaku seiring dengan bertambahnya pengetahuan,
keterampilan dan penguasaan nilai-nilai serta sikap.
Menurut
para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Perubahan perilaku karena faktor kematangan, karena lupa, karena minum-minuman
keras bukan termasuk sebagai hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil
pengalaman( berinteraksi dengan Lingkungan), dan tidak terjadi proses dari
mental emosional dalam beraktivitas.
Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu:
kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta
yaitu berkaitan dengan kemampuan inntelektual manusia antara lain kemampuan
mengingat (knowledge), memahami (comprehension), menerapkan (application),
menganalisis (analysis) , mensintesiskan (Synthesis) dan mengevaluasi
(evaluation). Domain afektif berkaitan dengan daya rasa atau emosional manusia,
yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikapseseorang.
Domain psikomotorik berkaitan dengan
perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik (gerakan fisik).
3. Pengalaman
Belajar
adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi
dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitar individu baik dalam
bentuk alam (natural) seperti pantai, hutan, sungai, udara, air, dsb. Maupun
dalam bentuk hasil cipta manusia (cultural) seperti buku, medi pembelajaran,
gedung sekolah, perabot, dsb.Adapun lingkungan sosial siswa adalah guru, orang
tua, pustakawan, pemuka masyarakat, kepala sekolah, dsb.
Mengenai
jenis perubahan tingkah laku dalam aspek (a) kemampuan membedakan (b) konsep
konkret (c)konsep terdefinisi (d)nilai (e)nilai/ aturan tingkat tinggi (f)strategi kognitif (g)informasi verbal
(h)sikap (i) keterampilan motoric.
Hakikat
Pembelajaran
Pembelajaran
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk
membelajarkan siswa yang belajar. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar(
pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan
pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka.
Akan tetapi kegiatan pembelajaran akan lebih kompleks dan dilaksanakan dengan
pola-pola pembelajaran yang bervariasi.